1. Pengertian Pembelajaran Maharah Istima’
keterampilan menyimak (mahara al-istima’/listening skill) adalah kemapuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu. Kemampuan ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus menerus untuk mendengarkan perbedaan-perbedaan bunyi unsure-unsur kata (fonem) dengan unsure-unsur lainnya menurut makraj huruf yang betul baik lansung dari penutur aslinya maupun melalui rekaman.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menagkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan: 1983)
Menyimak adalah sarana pertama yang dugunakan manusia untuk berhubungan dengan sesama manusia dalam tahapan-tahapan tertentu, melalui menyimak kita mengenal mufradat, bentuk-bentuk jumlah dan tarakib. (saiful Mustafa, 2011: 201)
Secara umum, ketrampilan menyimak yang dimaksutkan sebagai kemampuan siswa untuk memahami bunyi atau ujaran dalam bahasa arab dengan baik dan benar. Yunus membagi kemampuan menyimak menjadi empat, yaitu:
1. memahami makna secara global
2. menafsirkan kalimat yang didengar
3. memberikan analisis terhadap kalimat yang didengar
4. memahami dengan penuh hati dari apa yang didengar
2. Tujuan Pembelajaran Maharah Istima’
Menyimak merupakan hal yang sangat luar biasa karena dengan menyimak kita bisa membedakan bunyi-bunyi yang kita dengar bahkan kita lebih dahulu bisa mendengar dari pada berbicara.
Diantara tujuan pembelajaran bahasa arab adalah:
1. Mengetahui dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
2. Mengetahui dan membedakan harakat panjang dan pendek.
3. Membedakan suara huruf yang hampir sama dalam pengucapannya
4. Mengetahui dan membedakan suara huruf yang bertasdid dan bertanwin.
5. Mengetahui hubungan rumusan suara dengan rumusan tulisan.
6. Menyimak bahasa arab tanpa mendalami gramatikal struktur makna.
7. Mendengar dan memahami kosa kata bahasa arab sesuai struktur percakapan sehari-hari.
8. Mengetahui perubahan makna sesuai perubahan bentuk kata.
9. Memahami pengunaan bentuk-bentuk kata bahasa arab dalam menyusun kata untuk mengungkapkan maknanya.
10. Memahami pengunaan mudzakar, muannast, ‘adad, af’al, dan lainnya dari aspek pengunaannya dalam bahasa untuk memperjelas makna.
11. Memahami makna yang berhubungan dengan beragam aspek dan kebudayaan asing.
12. Mengetahui materi dalam kata bahsa arabterkadang berbeda dari maknanya dan hampir sama dengan bahasa pengajar.
13. Memahami apa yang diingginkan pembicara ketika mengungkapkan sesuai keadaan.
14. Mengetahui jenis-jenis fi’il yang mewakili percakapan yang membutuhkan jawaban.
15. Meminta manfaat dari kepastian aspek-aspek tersebut dalam pengaplikasian menyimak bahasa arab sehari-hari.
3. Metode dan Teknik Pembelajaran maharah istima’
Pada tingkat lanjutan pembelajaran ketrampilan menyimak difokuskan pada pemahaman apa yang disimak, bukan pengulangan atau hafalan bunyi, kata atau kalimat yang telah disimak (seperti yang terdapat dalam pembelajaran ketrampilan menyimak pada tingkat lanjutan perlu diperhatikan metode dan teknik sebagai berikut :
1) Materi yang disuguhkan benar-benar sesuai untuk tingkat lanjutan.
2) Materi yang disampaikan adalah materi asli yang berdasarkan kenyataan yang ada, bukan materi yang buat-buat, misalnya berita diradio dan telivisi, drama -drama berbahasa Arab, pidato-pidato berbahasa Arab dan sebagainya.
3) Disampaikan dengan kecepatan pada umumnya penutur asli berbicara.tidak boleh diperlambat dengan tujuan memudahkan pemahaman.
4) Pelajar harus tetap mendengarkan apa yang disimaknya meskipun menemukan beberapa kosakata yang belum dipahaminya.
5) Guru memberi materi pembuka sesuai dengan topik yang akan dibicarakan.
4. Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Media dalam pembelajaran bahasa Arab sangat berperan untuk mencapai keberhasilan, terlebih dalam pembelajaran keterampilan menyimak. Media yang dibutuhkan dalam pembelajaran ketrampilan menyimak antara lain:
a. Disket dan CD
Media ini mempunyai keistimewaan yang berupa jelasnya suara, efesien dan efektif pelaksanaannya. Karena disket dan CD bisa dipindah pindah dari satu tempat ketempat lain dengan mudah. Hanya saja media ini akan berkurang fungsinya ketika sudah digunakan berkali-kali terlebih bila melampaui batas kemampuannya.
b. Tape Recorder dan Kaset
Tidak semua lembaga mempunyai fasilitas komputer untuk proses pembelajaran. Tape recorder barangkali lebih mudah untuk ditemukan di setiap lembaga dan lebih mudah pula mengoperasionalkannya.
c. Radio
Media ini sangat efektif digunakan ketika ada penyiaran berita yang berbahasa Arab. Melalui media ini siswa dilatih menyimak dengan penuh konsentrasi. Karena siswa tidak bisa mendengarkan lebih dari satu kali.
d. Drama
Drama sangat membantu siswa melatih pemahaman dari apa yang didengarkannya. Sebab dalam drama, siswa tidak sekedar mendengarkan tetapi dibantu dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh.
e. Permainan Bahasa
Media ini sangat efektif digunakan ketika siswa dalam kondisi lelah. Dengan permainan, secara psikologis siswa dibawa pada suasana menyenangkan. Meskipun dalam kondisi lelah, diharapkan siswa tetap bisa menangkap pesan yang disampaikan.
5. Evaluasi dalam Pembelajaran Istima’.
Setiap evaluasi bertujuan untuk mengukur hasil yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Karena itu evaluasi tidak boleh lepas dari tujuan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pembelajaran ketrampilan menyimak, evaluasi juga disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dengan rincian :
1. Pemahaman isi teks yang disimak bisa dievaluasi dengan :
a) Melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks.
b) Mengungkap kembali apa yang telah disimak dengan bahasa lisan dan tulisan.
c) Memperaktekkan apa yang telah disimak.
d) Meringkas apa yang telah disimak.
2. Mengeluarkan ide pokok, bisa dievaluasi dengan mengeluarkan ide pokok pada setiap alenia yang telah disimak atau mengeluarkan ide pokok secara keseluruhan dari apa yang telah didengarnya.
3. Pengembangan isi bisa dievaluasi dengan mendiskusikan topik yang ada dalam teks yang disimak.
BAB III
KESIMPULAN
1. keterampilan menyimak (mahara al-istima’/listening skill) adalah kemapuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu. Kemampuan ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus menerus untuk mendengarkan perbedaan-perbedaan bunyi unsure-unsur kata (fonem) dengan unsure-unsur lainnya menurut makraj huruf yang betul baik lansung dari penutur aslinya maupun melalui rekaman.
2. Tujuan Pembelajaran Maharah Istima’: Mengetahui dan membedakan suara huruf-huruf arab dengan baik dan benar.
3. metode dan teknik pembelajaran maharah istima’
Pada tingkat lanjutan pembelajaran ketrampilan menyimak difokuskan pada pemahaman apa yang disimak, bukan pengulangan atau hafalan bunyi, kata atau kalimat yang telah disimak (seperti yang terdapat dalam pembelajaran ketrampilan menyimak pada tingkat lanjutan perlu diperhatikan metode dan teknik
4. Media dalam pembelajaran bahasa Arab sangat berperan untuk mencapai keberhasilan, terlebih dalam pembelajaran keterampilan menyimak. Media yang dibutuhkan dalam pembelajaran ketrampilan menyimak antara lain: Disket dan CD, Tape Recorder dan Kaset, Radio, Drama dan permainan bahasa
5. Setiap evaluasi bertujuan untuk mengukur hasil yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Karena itu evaluasi tidak boleh lepas dari tujuan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pembelajaran ketrampilan menyimak, evaluasi juga disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran
0 komentar:
Posting Komentar