2.1 Pengertian Maharat al-Kitabah
Sebagaimana kita ketahui bahwa Maharah Kitabah atau yang biasa dikenal ketrampilan menulis merupakan salah satu dari empat maharah (ketrampilan) yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, Inggris maupun bahasa Arab. Dan sebelum menginjak pembahasan lebih lanjut terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ketrampilan dan apa itu menulis.
Ketrampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut Dunette (1976)[1] ketrampilan adalah mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas. Sedangkan menulis itu sendiri merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan.[2]
Dalam KBBI menulis mengandung beberapa pengertian yang pertama, membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, dan sebagainya, kemudian yang Kedua, melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan.[3]
Menurut Thu’aimah dalam buku yang berjudul Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab karangan Hasan Saefuloh mengemukakan bahwa ada kalangan yang memandang sempit terhadap pembelajaran menulis, yaitu sebatas mengajarkan siswa agar bisa menulis dalam arti membuat lambing-lambang tulisan. Dalam pengertian ini menulis hanyalah keterampilan mekanistik yang tidak membutuhkan pemikiran. Kalangan lain, memandang kegiatan menulis sebagai aktivitas kognitif yang memerlukan pemikiran yang matang, sistematika yang baik, serta penyajian yang menarik untuk menyampaikan gagasan atau perasaan yang ada dalam pikirannya.[4]
Dari pandangan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa menulis dalam arti yang lebih luas adalah kegiatan terstruktur dan disengaja yang dilakukan seseorang untuk menuangkan pikiran dan perasaannya, sehingga tulisannya tersebut dapat menunjukkan sudut pandangnya dan dari tulisannya itu orang dapat menilai karakter penulisnya.
Sedangkan Keterampilan menulis (maharah Al-kitabah/ writing skill) adalah kemampuan dalam mendiskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.[5]
2.2 Jenis-jenis Menulis
Menulis terbagi menjadi dua jenis yaitu5 :
1. Merangkai huruf / rasm al-huruf
Yaitu keterampilan yang bersifat psikomotorik mekanistik
2. Mengarang /insya’/ta’bii
Yaitu keterampilan berfikir kognitif
Menulis jenis pertama diarahkan pada kemampuan siswa pada kelancaran menulis, kejelasan tulisan, dan penggunaan tanda baca. Sedangkan jenis kedua diarahkan pada kemampuan siswa untuk menuangkan gagasan, diliht dari segi kebahasaan berupa penggunaan ejaan termasuk kaidah imla’ dan jenis khat, pemilihan kata, penggunaan struktur kalimat, dan penerapan tata bahasa. Dan dilihat dari segi non kebahasaan berupa akurasi isi, kerapihan, kelengkapan, keruntutan dan sebagainya.[6]
Menurut Ilyan dalam buku yang berjudul Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab karangan Hasan Saefuloh mengemukakan bahwa menulis terdiri dari tiga macam yaitu[7] :
1. Menulis praktis fungsional
Menulis jenis ini berkaitan dengan kebutuhan komunikasi dan administrasi formal walaupun mempunyai aturan tersendiri tetapi tidak rumit dan tidak menggunakan gaya bahasa yang membutuhkan kedalaman interpretasi. Karakteristik tulisan fungsional diantaranya: bahasanya baku, kosa katanya sederhana dan tidak mengandung pengertian ganda, menggunakan gaya ilmiyah yang mudah dicerna, dan tidak memerlukan bakat khusus. Sedangkan situasi yang menggunakan jenis tulisan ini adalah: merangkum sebuah judul, menulis laporan, menulis surat, menulis pembukaan dan penutup sambutan, mengisi formulir dan sebagainya.
2. Menulis kreatif satrawi
Menulis jenis ini berkaitan dengan kreatifitas dan gaya imajinasi penulis yang memerlukan bakat khusus, pengalaman panjang, wawasan luas, dan perasaan mendalam. Diantara karakteristik tulisan jenis ini adalah: 1.) berkaitan dengan daya kreatifitas penulis dan gaya bahasa sastra, 2.) penulisnya harus mempunyai bakat kesastraan, memiliki perasaan yang halus dan daya imajinasi tinggi, 3.) berkaitan dengan pengalaman, peka terhadap fenomena dan budaya masyarakat. Sedangkan yang termasuk kategori tulisan ini adalah menulis cerita, drama, biografi, dan sebagainya.